Saturday, August 22, 2009

Masih hiphop-kah saya?

Hari pertama puasa, di dalam bis maju makmur yang sudah reot, perjalanan menuju solo yang melelahkan, lapar yang mulai terasa.

Hiphop, salah satu genre musik yang sudah sekian lama menemani hari-hari saya sejak saya kecil hingga sekarang ini. sekitar pertengahan 90-an, ketika saya masih belum masuk SD, musik ini sudah mulai menggema di telinga saya. Saat radio masih menjadi teman untuk mengkonsumsi lagu, dan sebuah tape mobil yang selalu menemani malam saya dalam mendengarkan lagu dari kaset karena tak punya pemutar kaset yang lain pada waktu itu. sederetan lagu-lagu pesta rap 1 dan 2 serta Iwa K sering terdengar dirumah saat itu, dalam mobil di garasi rumah. berlanjut hiphop masih mengambil hati saya,namun pada saat itu konsumsi saya masih pada artis-artis lokal, salah satunya adalah Neo. hal itu berlangsung hingga saya lulus SD. Saat SMP dan SMA juga kurang lebih masih sama, tetapi saya juga sudah mulai mengkonsumsi hiphop dari artis luar negeri macam 50 cent,eminem,jay Z,dan lainnya.saya juga aktif dalam forum sebuah website hiphop lokal sekitar tahun 2006. namun, saya belum menemukan apa arti hiphop bagi saya. hiphop masih merupakan suatu kesenangan saja. hingga saat kuliah hingga sekarang hiphop masih menemani hari-hari saya (meski tak sesering dulu). pernah saya mencoba untuk menjadi pelaku dalam hiphop itu sendiri. sebuah grup hiphop saya dirikan dengan teman saya. namun karena perbedaan visi dan realisasi dari mimpi,grup yang saya buat mengalami stagnansi. pernah saya merekam beberapa lagu melalui headset dan laptop. meski hasil kurang maksimal,namun sudah cukup membuat saya puas dengan keterbatasan dana. pernah juga saya diajak untuk membuat sebuah lagu bersama (featuring) jarak jauh antara solo-tangerang.namun lagu tersebut belum juga menemui kata final hingga saat ini. tawaran untuk manggung juga sempat datang saat itu. satu event yang akhinya saya lewatkan meski grup saya sudah tercetak namanya dalam flyer (meskipun penulisan namanya salah). kegagalan yang terjadi karena keengganan anggota grup saya yang lain untuk ikut tampil mengisi bagian reff dari lagu yang saya bawakan. hal lain yang menyebabkan gagalnya grup saya untuk tampil adalah pemberitahuan yang mendadak mengenai acara yang akan diadakan tersebut.hanya 2 minggu sblm acara dimulai,padahal tak pernah ada persiapan atau latihan sebelumnya.hal seperti itu berlangsung hingga beberapa kali.

sekarang, hiphop tak lagi mempengaruhi saya secara signifikan.sekarang hiphop hanyalah sebuah pelengkap. Iwa K membandingkan hiphop dengan setrikaan. setrikaan,dari jauh dingin tapi semakin didekati semakin panas.pamor musik inipun kalah dengan jenis musik-musik lain. khususnya di indonesia, pop merajai seluruh chart tangga lagu. lagu-lagu yang terkesan cengeng,dengan lirik seadanya dan dengan tema cinta mudah mendapat tempat di negeri ini.

hiphop bagi saya adalah sebuah kejujuran,kepolosan yang tak didapat di genre musik lain, dan hiphop adalah perlawanan.

hiphop di negeri ini belum mati,namun keberadaanya hanya sebagai pelengkap jenis musik lain.hiphop adalah sebuah kultur global yang tidak begitu saja dapat diterima masyarakat kita.dan yang semakin membuat saya ragu adalah perilaku dan karya dari sebagian pelaku musik ini sendiri yang menurut saya tak jauh dari kata buruk.meski sebagian yang lain juga tidak begitu.adanya saling cela dalam hiphop (diss) juga membuat saya mulai berpikir lagi untuk terus berjuang di jalur ini,mungkin sekarang saya hanya seorang penikmat,meski saat ini lebih banyak yang mudah saya benci daripada yang saya nikmati.

nampaknya sekarang genre musik lain mulai kembali meracuni saya,metal yang juga telah mendarah daging sejak saya kecil.meski dalam konteks yang berbeda dalam menikmatinya.dan sekarang dalam konteks yang lebih luas.

see you later!perjalanan masih panjang

2 comments:

  1. mungkin karena hiphop hari ini terkesan begitu menyebalkan...
    lirik2 yang bukan lagi tentang strugle, lebih cenderung bercerita tentang Kultur dasamuka,money,Party,slappin' Hoe,Blingque,Mobil dan atribut hedonism lainnya..ada juga yang sok gangsta,hardcore temperatur panas kaya kompor...
    hiphop seakan lupa darimana genre tersebut berasal..

    ReplyDelete
  2. memang kenyataan seperti itu,khususnya untuk scene lokal indonesia. maaf baru sempat berpendapat, blog ini telah sekian lama terbengkalai karena keterbatasan waktu.terima kasih untuk masukannya

    ReplyDelete